Hal tersebut merupakan langkah antisipasi terhadap kegagalan produksi ternak, akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa peternak masih belum tahu dan paham tentang Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya, gejala dan akibat yang disebabkan atau ditimbulkan oleh penyakit tertentu.
langkah antisipasi terhadap kegagalan produksi ternak, akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa peternak masih belum tahu dan paham tentang Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya,
Penyakit Ayam Broiler atau Pedaging dan Cara Pengendaliannya
Langkah awal yaitu dengan cara identifikasi ciri-ciri dari bermacam penyakit, berikut akan kami uraikan jenis-jenis penyakit yang penting pada ayam bloiler.
Ada berbagai jenis penyakit pada ayam potong yang dapat menjangkit, diantara adalah: Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease), Tetelo (Newcasstle Diseae), IB (Infectious Bronchitis), flu burung (Avian Infuenza), Kekerdilan (Runting-Stunting Syndrome) atau Helicopter Disease, Sindrom Hipertensi Paru (Pulmonary Hypertension Syndrome), Colibacillosis, Berak darah (Coccidiosis), Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease), Infeksi Jamur (Candida Albicans), Marek’s Disease, Bubble foot, Kholera unggas (Fowl Cholera), Snot (Coryza), Escherichia coli (E. Coli).
Bermacam-macam penyakit yang memang harus diketahui dalam berbisnis peternakan terutama ternak unggas.
Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya
Berikut ini beberapa Penyakit Ayam Broiler yang sering menyerang :
1. Gumboro (infectious Bursal Disease)
Penyakit Gumboro adalah penyakit yang sangat berbahaya, karena penyakit ini menyerang sistim kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam.
Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk, karena penyakit ini menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini bisa juga dinamakan sebagai AIDSnya ayam.
Penyakit IBD atau Gumboro disebabkan oleh virus dari jenus Avibirnavirus, klasik dan varian strain. Subklinis kurang dari 2 minggu, Klinis lebih dari 2 minggu (strain klasik), Virus sangat stabil dan Virus tahan lebih dari 3 tahun.
Baca juga; Ciri Ciri Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease)
2. Tetelo (Newcasstle Diseae)
Penyakit Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit yang menular dengan angka kematian yang cukup tinggi, penyakit ini disebabkan oleh virus yang genus.
Nama lain untuk Newcasstle Diseae (ND) adalah tetelo, pseudovogolpest, Rhaniket, sampar ayam, Pneumoencephalitis dan Tontaor furrens.
Wabah penyakit Newcasstle Diseae (ND) seringkali terjadi pada ayam atau unggas yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah atau tidak memiliki kekebalan tubuh, akibat terlambatnya pemberian vaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi.
Baca juga; Penyakit Tetelo Newcastle Disease (ND)
3. IB (Infectious Bronchitis)
merupakan suatu penyakit viral pada saluran pernapasan ayam yang bersifat akut dan sangat mudah.
Penyakit ini tersifat oleh adanya cairan trakea, batuk dan bersin. Faktor pendukung kejadian penyakit Infectious Bronchitis di Indonesia, adalah umur ayam yang berbeda dalam satu lokasi dengan program vaksinasi terhadap IB yang bervariasi.
sistem pemasaran telur dalam egg trays yang berpindah dari suatu peternakan ke peternakan yang lain atau dari satu daerah ke daerah yang lainnya.
Baca juga; Gejala Penyakit Infectious Bronchitis (IB) Pada Ayam)
4. Flu burung (Avian Infuenza)
Adalah penyakit influensa yang menyerang unggas disebabkan oleh virus influenza tipe A dari family Orthomyxoviridae.
Virus Avian Influenza dapat menimbulkan sindrom penyakit pernafasan pada ternak unggas.
Tingkat penyebaran penyakit dan tingkat kematian yang ditimbulkan oleh penyakit Avian Influenza mencapai 90%, dan dapat menular kepada manusia.
5. Kekerdilan (Runting-Stunting Syndrome) atau Helicopter Disease
Pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Merupakan syndrome pertumbuhan pada anak ayam broiler dan layer diumur 3 – 28 hari.
Ditandai dengan adanya kegagalan proses pencernaan, penyerapan nutrisi dan tingkat pertumbuhan.
6. Sindrom Hipertensi Paru (Pulmonary Hypertension Syndrome)
PHS biasanya disebut ascites. Penyebab utamanya adalah meningkatnya tekanan hidrostatis intravaskuler dan gagalnya ventricular kanan, sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate pun keluar dari pembuluh darah dan terakumulasi di dalam rongga abdominal.
Penyakit Ayam Broiler
7. Colibacillosis
Penyebab penyakit Colibacillosis adalah Escherichia coli, yang bisa menyebabkan infeksi ringan dengan kematian yang relatif rendah dan infeksi akunt atau berat dengan tingkat kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi.
Infeksi Colibacillosis dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal.
Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau di ikuti oleh infeksi primerr dan infeksi sekunder lalu yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum.
Semua umur dapat terjangkit penyakit Colibacillosis, namun yang paling banyak terjangkit penyakit iniadalah ayam usia muda.
8. Berak darah (Coccidiosis)
Avian Coccidiosis atau koksidiosis, merupakan penyakit usus yang disebabkan oleh protozoa parasit Genus Eimeria.
Koksidiosis pada ayam broiler biasanya bersarang di dua tempat yaitu pada pada usus (intestinal coccidiosis) dan pada sekum (caecal coccidiosis) yang disebabkan oleh E.tenella.
Gejala penyakit Coccidiosis adalah: nafsu makan yang berkurang, tinja ayam berdarah dan mencret, bulu kusam dan menggigil kedinginan.
9. Berak kapur (Pullorum)
Pullorum disebut dengan berak kapur karena ciri-ciri ayam yang terkena Pullorum mengalami diare dan mengeluarkan kotoran berwarna putih, setelah kering menjadi kotoranya seperti serbuk kapur.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum dan kematian dapat terjadi pada hari keempat setelah terkena infeksi Pullorum.
10. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Chronic Respiratory Disease, adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Gallisepticum.
Gejala-gejaladari penyakit Chronic Respiratory Disease antara lain: ayam sering bersin, ingus keluar lewat hidung, dan ngorok saat bernapas.
11. Infeksi jamur (Candida Albicans)
Pola infeksi jamur bersifat individual, yaitu ayam yang sakit tidak secara langsung dapat menulari ayam yang sehat.
Ayam akan sakit jika di dalam tubuhnya terkontaminasi spora jamur atau Candida albicans, Kasus di lapangan menunjukkan infeksi jamur ini berlangsung lama dan sangat sulit untuk diatasi.
Lesio Post Mortum yang sering ditemukan adalah terdapatnya plak putih pada bagian dalam mulut, kelenjar, esophagus, tembolok, lambung dan usus.
12. Marek’s Diseanse
adalah penyakit yang menular pada unggas, yang disebabkan oleh virus Herpes, dengan proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf dan jaringan tubuh lainnya.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui sumber infeksi yang berasal dari folikel bulu ayam yang terinfeksi oleh Marek’s Diseanse dan secara mekanik yang dapat ditularkan melalui pengurus kandang atau kandang yang terkontaminasi
13. Bubble foot
Bubble foot adalah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ kaki, penyakit ini dikenal dengan istilah bumble foot disease.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada bagian kaki yang sering ditemukan di peternakan ayam layer dan breeder, terutama pada ayam yang berusia 25 minggu keatas.
14. Kholera unggas (Fowl Cholera)
Fowl Cholera adalah penyakit akut atau kronis yang menjangkit unggas, seperti ayam, itik, kalkun, merpati, burung liar, dan angsa yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida.
Penyakit Fowl Cholera sangat infeksius dan bertahan dalam waktu yang cukup lama di lingkungan.
15. Snot (Coryza)
Coryza yang disebabkan oleh bakteri haemophilus paragalinarum yang merupakan bakteri cocobasil yang negatif.
Snot atau Coryza pada unggas umumnya dipicu oleh keadaan temperature udara dalam kandang yang tidak stabil yang umumnya dipengaruhi oleh factor cuaca.
Hal ini terutama terjadi pada musim kemarau dimana pada siang hari cuaca panas (temperature tinggi) dan pada malam hari cuaca turun sangat drastic sehingga terjadi perbedaan temperatur yang sangat signifikan dan menyebabkan terjadinya stress berat pada ayam dan rentan terinfeksi Snot (Coryza).
16. E. Coli
Infeksi bakteri E.coli yang bisa disebut juga dengan sebutan Colibacillosis, yaitu penyakit lokal atau sistemik yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh Escherichia coli, swollen head syndrome, termasuk koliseptisemia, koligranuloma, panophtalmitis, avian cellulites, peritonitis salfingitis, air sac diseases, osteomyelitis atau synovitis, dan omphalitis atau infeksi kantong kuning telur.
Bakteri E.coli juga dapat mencemari lingkungan dan biasanya mereka dapat ditemukan dalam kotoran ayam, litter, debu atau kotoran dalam kandang.
17. Hama yang Sering Menyerang Ayam Broiler atau Unggas:
Tungau (Kutuan)
Gejala dari hama ini adalah ayam yang selalu gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal pada tubuhnya, nafsu makan turun, pucat, dan kurus.
Adapun cara pengendaliannya adalah: Sanitasi lingkungan kandang yang baik, ayam yang sakit segera dipisahkan dengan ayam yang sehat, fumigasi atau pengasapan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine Sulfat.
Pencegahan Pennyakit Ayam Broiler
Salah satu cara untuk pencegahan Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya yang biasa dilakukan adalah dengan cara vaksinasi. Sebenarnya vaksinasi sendiri adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami.
Salah satu vaksinasi yang penting adalah vaksinasi tetelo, Vaksinasi biasa dilakukan pada ayam berumur empat hari dengan metode tetes mata dengan Vaksin ND strain B1, umur : 11 hari, Vaksin Gumboro, cara pemberian dengan air minum 2 dosis, dan pada umur 21 hari dengan Vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Selain itu, sanitasi kandang yang baik juga dapat mencegah perkembangbiakan penyakit.
Sanitasi kandang dapat dilakukan setelah panen dan dilakukan dengan bebebrapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga kotoran yang tersisa dari pemeliharaan sebelumnya tidak ada. Tahap kedua, yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang.
Untuk menyempurnakan proses sanitasi dilakukan penyemprptan dengan formalin, bertujuan untuk membunuh penyakit.
Setelah itu, dibiarkan antara 10-14 hari sebelum melakukan budidaya kembali, istirahat kandang dilakukan untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Demikian informasi 17 Penyakit Ayam Broiler semoga bermanfaat.
Dari Sumber www.juraganternak.com
Posting Komentar
Posting Komentar